Periode(P) dan frekuensi(f)
Besaran pada Gerak Melingkar pertama yaitu Periode dan frekuensi yang merupakan dua besaran fisika yang
tak bisa terpisahkan. Waktu yang ditempuh sebuah benda
ketika bergerak melingkar dalam satu putaran penuh disebut periode, yang diberi lambang T dengan satuan sekon. Banyaknya lintasan yang dapat ditempuh
dalam satu sekon disebut frekuensi, yang diberi lambang f dengan satuan hertz. Nama ini diambil dari salah seorang ilmuwan yang berjasa dalam ilmu Fisika,
yakni Henrich Hertz (1857-1895).
Jika sebuah benda melakukan N kali putaran, akan dapat dirumuskan frekuensi gerak melingkar sebagai berikut:
Sehingga dapat diperoleh hubungan antara periode dan frekuensi sebagai berikut:
f=1T atau T=1f
Jika sebuah benda melakukan N kali putaran, akan dapat dirumuskan frekuensi gerak melingkar sebagai berikut:
Sehingga dapat diperoleh hubungan antara periode dan frekuensi sebagai berikut:
f=1T atau T=1f
Contoh Soal :
Dalam waktu 20 s, sebuah benda yang bergerak melingkar beraturan dapat melakukan 4 kali lingkaran penuh. Tentukan periode dan frekuensi gerak benda tersebut.
Jawab:
T=waktu yang dibutuhkanjumlah lingkaran penuh=20s4=5s
Dan frekuensi diperoleh dari persamaan f=1T
f=1T=15s=0,2Hz
Jadi, periodenya adalah 5 s dan frekuensinya 0,2 Hz.
Posisi sudut (θ)
Untuk mempelajari posisi sudut, perhatikanlah gambar berikut ini:
Gambar di atas melukiskan sebuah titik P yang berputar terhadap sumbu yang tegak lurus terhadap bidang gambar melalui titik O. Titik P bergerak dari A ke B dalam selang waktu t. Posisi titik P dapat dilihat dari besarnya sudut yang ditempuh, yaitu θ yang dibentuk oleh garis AB terhadap sumbu x yang melalui titik O. Posisi sudut θ diberi satuan radian (rad). Besar sudut satu putaran adalah 360∘=2π radian.
Jika θ adalah sudut pusat lingkaran yang panjang busurnya s dan jari-jarinya R, diperoleh hubungan:
θ=sR
dengan:
θ= lintasan/posisi sudut (rad)
s = busur lintasan (m)
R = jari-jari (m)
Gambar di atas melukiskan sebuah titik P yang berputar terhadap sumbu yang tegak lurus terhadap bidang gambar melalui titik O. Titik P bergerak dari A ke B dalam selang waktu t. Posisi titik P dapat dilihat dari besarnya sudut yang ditempuh, yaitu θ yang dibentuk oleh garis AB terhadap sumbu x yang melalui titik O. Posisi sudut θ diberi satuan radian (rad). Besar sudut satu putaran adalah 360∘=2π radian.
Jika θ adalah sudut pusat lingkaran yang panjang busurnya s dan jari-jarinya R, diperoleh hubungan:
θ=sR
dengan:
θ= lintasan/posisi sudut (rad)
s = busur lintasan (m)
R = jari-jari (m)
Kecepatan Linear
Sebuah partikel yang bergerak melingkar menempuh lintasan sepanjang keliling lingkaran 2πR dengan kelajuan
tetap v, dan waktu tempuh T. Kecepatan linear secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
Laju Linear =panjang lintasanwaktu tempuh
Dalam gerak melingkar, panjang lintasan diubah menjadi keliling lintasan dan selang waktu yang ditempuh diubah menjadi periode. Oleh karena itu persamaannya menjadi:
v=2πRT atau v=2πRf
Keterangan :
v= laju linear (m/s)
R= jari-jari lingkaran (m)
f= frekuensi (Hz atau Hertz)
T= periode (s)
Laju Linear =panjang lintasanwaktu tempuh
Dalam gerak melingkar, panjang lintasan diubah menjadi keliling lintasan dan selang waktu yang ditempuh diubah menjadi periode. Oleh karena itu persamaannya menjadi:
v=2πRT atau v=2πRf
Keterangan :
v= laju linear (m/s)
R= jari-jari lingkaran (m)
f= frekuensi (Hz atau Hertz)
T= periode (s)
Kecepatan sudut (ω)
Dalam gerak melingkar beraturan, kecepatan sudut atau kecepatan anguler untuk selang waktu yang sama selalu konstan.
Kecepatan sudut didefinisikan sebagai besar sudut yang ditempuh tiap satu satuan waktu. Dari definisi di atas dapat diperoleh perumusan berikut:
ω=ΔθΔt
dengan :
ω= kecepatan sudut (rad/s)
Δθ= perubahan sudut (rad)
Δt= selang waktu (s)
ω=ΔθΔt
dengan :
ω= kecepatan sudut (rad/s)
Δθ= perubahan sudut (rad)
Δt= selang waktu (s)
Kecepatan sudut sering disebut juga frekuensi sudut. Nama ini diambil karena ω memiliki kaitan dengan f. Kaitan itu dapat ditentukan dengan melihat gerak satu lingkaran penuh. Untuk partikel yang melakukan gerak satu kali putaran, didapatkan sudut yang ditempuh theta=2π dan waktu tempuh t=T. Berarti, kecepatan sudut (ω) pada gerak melingkar beraturan dapat dirumuskan:
ω=2πT atau ω=2πf
dengan:
ω= kecepatan sudut (rad/s)
T = periode (s)
f = frekuensi (Hz)
Untuk satu putaran atau satu periode (T), besar sudut yang ditempuh adalah 2π radian atau 360∘. dengan demikian,
2π radian = 360∘
π radian = 180∘
1 radian = 180∘π=57,32∘
Contoh Soal :
Sebuah benda yang bergerak pada lintasan melingkar memiliki jari-jari 0,5 m. Partikel itu mampu menempuh sudut 60π rad dalam 15 sekon. Tentukan:
a. kecepatan sudut benda,
b. waktu yang dibutuhkan benda untuk berputar satu kali,
c. frekuensi gerak benda!
Penyelesaian
Δθ=60π rad
Δt=15 s.
a. Kecepatan sudutnya memenuhi:
ω=ΔθΔt=60π15=4πrad/s
b. Waktu satu kali putaran adalah periode yaitu memenuhi:
ω=2πTT=2πω=2π4π=12s
c. frekuensinya sebesar :
f=1T=112=2Hz
Kecepatan sudut dapat ditulis dalam putaran per menit, biasa disebut cpm, artinya cycle per minute atau dalam cps (cycle per second). Dalam menyelesaikan soal, kadang-kadang anda menemukan persepsi yang keliru, misalnya pengertian dari frekuensi sudut. Arti frekuensi sudut disini bukanlah banyaknya putaran yang ditempuh setiap satuan waktu, tetapi besar kecepatan sudut setiap satuan waktu. Lebih mudah jika anda melihat satuannya rad/s.
Dari persamaan kecepatan linear dan kecepatan sudut, dapat dicari hubungan keduanya, yaitu sebagai berikut:
v=2πRT dan ω=2πT
Sehingga :
v=2πT×R→v=ωR
Keterangan:
v= kecepatan linear (m/s)
ω= kecepatan sudut (rad/s)
R = jari-jari (m)
Contoh soal :
Sebuah benda bergerak melingkar dengan kecepatan 240 rpm (rotasi per menit). Hitunglah:
a. periode putarnya,
b. kecepatan sudut,
c. laju linear jika jari-jari roda sepeda 20 cm
jawab:
240 rpm = 240 putaran/menit = 4 putaran/sekon
artinya f=4 Hz
a). Periode (T) :
T=1f=14=0,25 s.
b). Kecepatan sudut (ω) :
ω=2πf=2π×4Hz=8πrad/s.
c). Laju linear (v) :
Jari-jari (R) = 20 cm = 0,2 m
v=ωR=(8π)×0,2=1,6πm/s.
Jadi, periode putarannya 0,25s , kecepatan sudutnya 8π rad/s, dan laju linearnya adalah 1,6 m/s.
Demikian pembahasan materi Besaran pada Gerak Melingkar dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan Percepatan Sentripetal (as).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar