Blog KoFi - Kesalahan-kesalahan dalam
pengukuran menyebabkan hasil pengukuran tidak bisa
dipastikan sempurna. Dengan kata lain, terdapat suatu
ketidakpastian dalam pengukuran. Dalam penyusunan laporan hasil praktikum fisika, hasil pengukuran
yang dilakukan harus dituliskan sebagai:
x=x0±Δx
Keterangan:
x= hasil pengamatan
x0= pendekatan terhadap nilai benar.
Δx= nilai ketidakpastian.
Arti dari penulisan tersebut adalah hasil pengukuran (
x) yang benar berada di
antara
x−Δx dan
x+Δx. Penentuan
x0 dan
Δx tergantung pada pengukuran tunggal atau pengukuran ganda atau berulang.
a. Ketidakpastian dalam Pengukuran Tunggal
Jika mengukur panjang meja dengan sebuah penggaris, kalian mungkin akan mengukurnya satu kali saja.
Pengukuran yang kalian lakukan ini disebut pengukuran tunggal. Dalam pengukuran tunggal, pengganti nilai benar (
x0) adalah nilai pengukuran
itu sendiri. Apabila kalian perhatikan, setiap alat ukur atau instrument mempunyai skala yang berdekatan yang disebut
skala terkecil.
Nilai ketidakpastian (
Δx) pada pengukuran tunggal diperhitungkan dari skala terkecil alat ukur yang dipakai. Nilai dari ketidakpastian
pada pengukuran tunggal adalah setengah dari skala terkecil pada alat ukur.
Contoh Ketidakpastian dalam pengukuran :
1). Andi mengukur massa benda dengan menggunakan neraca yang mempunyai skala terkecil 0,1 gram. Jika hasil pengamatan Andi adalah 3,5 gram, bagaiamana
Andi harus menuliskan hasil pengukurannya ?
Penyelesaian :
*). Diketahui :
x=3,5 gram, dan skala terkecil = 0,1 gram.
*). Menentukan nilai ketidakpastian (
Δx) :
Δx=12×skala terkecil=12×0,1=0,05gram
Jadi, hasil pengukuran Andi harus ditulis
(3,5±0,05) gram.
b. Ketidakpastian dalam Pengukuran Berulang
Dalam praktikum fisika, terkadang pengukuran besaran tidak cukup jika hanya dilakukan satu kali. Ada kalanya kita
mengukur besaran secara berulang-ulang. Ini dilakukan untuk mendapatkan nilai terbaik dari pengukuran tersebut. Pengukuran berulang adalah pengukuran
yang dilakukan beberapa kali atau berulang-ulang. Dalam pengukuran berulang, pengganti nilai benar adalah nilai rata-rata dari hasil pengukuran.
Jika suatu besaran fisis diukur sebanyak
N kali, maka nilai rata-rata dari pengukuran tersebut dicari dengan rumus sebagai berikut:
Nilai ketidakpastian dalam pengukuran berulang dinyatakan sebagai simpangan baku, yang dapat dicari dengan rumus:
Dengan adanya ketidakpastian dalam pengukuran, maka tingkat ketelitian hasil pengukuran dapat dilihat dari ketidakpastian relatif. Ketidakpastian
relative diperoleh dari hasil bagi antara nilai ketidakpastian (
Δx) dengan nilai benar (
x) dikalikan dengan 100%.
Contoh Ketidakpastian dalam pengukuran :
2). Arman mendapat tugas untuk mengukur suhu air yang sedang mendidih. Ia melakukan pengukuran sebanyak 5 kali, 100,4
∘C ; 100,5
∘C ;
100,1
∘C ; 100,8
∘C ; dan 100,2
∘C. Bagaimanakah Arman harus melaporkan hasil pengukurannya? Tulis juga nilai ketidakpastiannya.
Penyelesaian :
*). Dari hasil pengukuran Arman dapat dibuat dalam tabel berikut ini :
Dari tabel di atas diperoleh :
N=5,∑Ti=502 dan
∑T2i=50.401
*). Menentukan suhu rata-rata (
¯T) :
¯T=∑TiN=5025=100,4
*). Menentukan nilai ketidakpastian (
ΔT) :
ΔT=ST=1N√N∑T2i−(∑Ti)2N−1=15√5×(50.401)−(502)24=15√0,25=0,1
Jadi, hasi pengukuran suhu yang dilakukan Arman dapat dituliskan
(100,4±0,1)∘C.
Demikian pembahasan materi
Ketidakpastian dalam Pengukuran dan contoh-contohnya.
Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan pengukuran dan besaran fisika yaitu
alat ukur panjang
Artikel Terkait
Besaran Pokok dan Besaran Turunan Blog KoFi - Pada artikel kali ini kita akan membahas materi Besaran Pokok dan Besaran Turunan .
Besaran pokok adalah besaran yang berdiri sendiri da ... selengkapnya
Pegukuran pada Fisika Blog KoFi - Telah dijelaskan bahwa Pengukuran adalah membandingkan sesuatu yang dapat
diukur ( besaran) dengan sesuatu yang ditetapkan sebagai patok ... selengkapnya
Alat Ukur Kuat Arus Listrik Blog KoFi - Ada dua macam alat ukur kuat arus listrik dalam suatu rangkaian listrik,
yaitu aperemeter analog dan amperemeter digital. Dari kedua ala ... selengkapnya
Sistem Satuan Internasional (SI) Blog KoFi - Sistem Satuan Internasional (SI) adalah satuan-satuan pada besaran pokok yang
digunakan secara internasional. Sistem Internasional (SI) ... selengkapnya
Alat Ukur Waktu Blog KoFi - Pada artikel ini kita akan membahas Alat Ukur Waktu .
Sejumlah instrument pengukuran waktu kerap kali kita lihat dalam kehidupan sehari- ... selengkapnya
Alat Ukur Massa Blog KoFi - Pada artikel ini kita akan membahas Alat Ukur Massa .
Untuk mengukur massa benda, kita dapat menggunakan timbangan. Timbangan dalam
fis ... selengkapnya
Materi Pengukuran dan Besaran Fisika Blog KoFi - Dalam belajar fisika akan selalu berhubungan dengan pengukuran,
besaran dan satuan. Sudah tahukah apa yang dinamakan pengukuran, besar ... selengkapnya
Kesalahan dalam Pengukuran Blog KoFi - Dalam pengukuran besaran fisis menggunakan alat ukur atau instrumen, kita tidak
mungkin mendapatkan nilai benar. Namun, selalu mempunyai ... selengkapnya
Notasi Ilmiah dan Angka Penting Blog KoFi - Pada artikel ini kita akan membahas materi Notasi Ilmiah dan Angka Penting .
Notasi ilmiah adalah suatu cara menuliskan bilangan dalam b ... selengkapnya
Dimensi Besaran dalam Pengukuran Blog KoFi - Dimensi Besaran dalam Pengukuran adalah cara suatu besaran tersusun atas
besaran-besaran pokok. Dimensi dalam fisika ditulis dengan huru ... selengkapnya
Alat Ukur Panjang Blog KoFi - Untuk mengukur panjang benda, bisa menggunakan alat ukur seperti tongkat, kaki,
mistar atau penggaris, jangka sorong, dan mikrometer sek ... selengkapnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar